Sunday, May 29, 2022

Mendidik Anak dalam Perfektif Pendidikan Islam

Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A
(Dosen Pendidikan Islam)
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan


Islam merupakan suatu agama yang memberikan aturan dalam mengurusi keluarga termasuk memberikan rambu-rambu dalam mendidik anak-anak sehingga menjadi anak yang soleh-solehah. Tanggung jawab terhadap keluarga menjadi tugas utama yang harus ditunaikan oleh setiap orang tua. Mestinya kewajiban ini menjadi perhatian yang serius oleh setiap orang tua. Bukankah Allah telah memberikan sebuah perintah atau suruhan untuk menjaga keluarga dari siksa api neraka? 

Menjawab pertanyaan di atas mari kita lihat bagaimana Allah telah menyampaikan peringatan-Nya pada surat At-Tahriim ayat 6 Allah menyampaikan: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

 Ayat di atas jika kita perhatikan, jelas bahwa Allah memberikan peringatan kepada kita dimana pentingnya memelihara keluarga dalam kehidupan. Sasaran utama ungkapan dari ayat ini ditujukan pada orang yang beriman. Sebagai orang yang sadar bahwa dirinya beriman tentu sangat jelas disampaikan secara langsung betapa ayat di atas difokuskan pada orang yang beriman bukan orang kafir atau orang munafiq. 

Tanggung jawab orang yang beriman tentu sangat jelas diperintahkan untuk menjaga dirinya, keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Bukan malah sebaliknya tidak peduli, acuh tak acuh terhadap anak -anak dan semua keluarga. Padahal mereka sangat berharga bagi kita. Sebelum ada keluarga, kita sangat berkeinginan untuk bisa menikah dan pada akhirnya bercita-cita ingin punya istri dan anak-anak.Namun setelah ini semua terwujud dan terjadi maka masih ada di antara umat Islam yang tidak memperhatikan masa depan keluarga dan anak-anaknya. Mereka sibuk dengan berbagai urusan yang sifatnya sementara hanya kepentingan duniawi semata. 
    Masih berkenaan dengan ayat di atas dalam tafsir Al-Wajiz dijelaskan bahwa:
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, jauhkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka dengan meninggalkan kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan. Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia (kafir) dan batu-batu (berhala yang disembah). Neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang jumlahnya ada 19 malaikat yang memiliki sikap kasar, badannya sangat keras. Mereka tidak pernah melakukan kemaksiatan terhadap perintah Allah sebelumnya dan mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya di masa yang akan datang.
    Kata kunci dalam menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka berdasarkan ayat di atas adalah meninggalkan kemaksiatan dan melaksanakan ketaatan. Berarti salah satu tugas utama bagi kita orang tua yang hendak mendidik anak dalam keluarga adalah wajib hukumnya untuk melindungi anak-anak dari perbuatan maksiat. Anak-anak harus diarahkan dan di didik untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah seperti mengajari mereka untuk pandai salat, berpuasa dan sebagaimana. Anak yang gemar beribadah tentu merupakan keinginan dan harapan dari orang tua. Bukanlah kebanggaan bagi orang tua yang memberikan peluang kepada anak-anaknya untuk membuka aurat, memeberikan izin untuk berpacaran, memberikan izin untuk pergi berdua-duaan dengan yang bukan muhrim. Inilah salah satu makna penjelasan dari tafsir di atas. Sebaiknya tugas dan tanggung jawab orang tua kepada keluarga dan anak-anaknya yaitu melarang mereka untuk melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan keluarga dan anak anak dari  perilaku hidup bebas, hidup boros, berdua-duaan dengan pasangan yang belum muhrim, menuruti keinginan anak tanpa batas dan masih banyak lagi perbuatan yang seharusnya ditinggalkan bukan malah dikerjakan. 
    Sebagai seorang pendidik dalam keluarga sudah merupakan kewajiban bagi orang tua untuk mendidik anak-anak dan keluarga dengan mendekatkan diri pada sumber ilahi. Mengajarkan Alquran bagi mereka, membacakan hadis-hadis dalam keluarga sehabis salat, menyekolahkan mereka di sekolah atau madrasah yang baik. Dengan demikian mendidik dalam pandangan Islam adalah mendidik yang didasarkan pada dua hal yakni mendidik mereka untuk meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah Swt. Kemudian yang kedua adalah mendidik agar mereka dapat mengaktualisasikan apa apa saja yang diperintahkan Allah melalui Alquran dan hadis begitu juga dengan memedomani hasil-hasil ijtihad dari para ulama. Tanggung jawab orang tua terhadap keluarga serta anak-anaknya dalam mendidik mereka wajib hukumnya untuk ditaati sebagaimana dalam istilah ushul fiqh menjelaskan bahwa setiap yang namanya perintah maka wajib hukumnya dikerjakan. At-Tahrim ayat 6 di atas merupakan sebuah perintah yang disampaikan oleh Allah swt maka sebagai hamba Allah kita wajib untuk melaksanakannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua, wallohul Muwaffiq Ilaa Aqwaamitthariq Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home