Sunday, September 15, 2019

Strategi Lembaga Pendidikan Islam dalam Mengahadapi 4.0



Oleh: Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A
Dosen IAIN Padangsidimpuan

     Perkembangan teknologi dan informasi terus mengalami perkembangan secara dinamis. Perkembangan ini merupakan wujud dari sebuah ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah berhenti. Lembaga pendidikan Islam hari ini telah dihadapkan dengan berbagai persoalan yang sangat kompleks. Masalah tersebut tentu tidak bisa dipisahkan dengan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jika pendidikan semakin dihadapkan dengan sisi-sisi keburukan, maka sesungguhnya lembaga pendidian Islam seperti pesantren, madrasah maupun lembaga pendidikan lainnya akan mengalami masalah yang sangat serius. Kita menyadari bahwa derasanya arus globalisasi maupun perkembangan ilmu pengetahuan terkadang dapat mengantarkan lembaga pendidikan Islam hampir digoyang dengan perkembangan tersebut. terkadang dengan SDM yang tidak memadai maka sebuah lembaga pendidikan Islam dapat tutup dengan sendirinya. Hal inilah termasuk persoalan yang harus dilihat bersama. Jika perkembagan teknologi tidak dapat disambut dengan positif maka bisa jadi pesantren, madrasah akan stagnan. Namu  sebaliknya jika pesantren dan madrasah terus melakukan penyesuaian maka dapat dipastikan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren akan terus hidup sesuai dengan perkembangan yang ada.
        Permasalahan di atas dapat ditarik sebuah pernyataan bahwa: santri, maupun siswa siswi yang ada pada lembaga pendidikan Islam harus diberikan ruang dan kontrol yang sehat, sehingga santri-santriahnya akan dapat mengenal berbagai inovasi yang aktual. Untuk itu, sebagai lembaga pendidikan Islam yang tetap menjaga tradisi, juga lembaga pendidikan Islam harus menerima hal-hal yang baru dengan catatan tidak merubah nilai dasar dalam pembentukan akhlak mereka insya Allah pesantren maupun madrasah akan dapat menerima perkembangan.
         Dalam rangka mengahadapi kemajuan di zaman 4.0 ini, maka sudah selayaknya santri harus diberikan ruang untuk mengenal dunia secara luas dengan adanya kebebasan yang terikat oleh nilai agama, budaya, maupun nilai yang diterapkan di Indonesia ini untuk aktif menggunakan teknologi seperti HP yang memiliki android. Jika santri tidak diberikan ruang terhadap teknologi ini, maka dikawatirkan generasi yang akan dilahirkan dari lembaga pendidikan Islam dengan sendirinya dapat tersingkirkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan yang ditandai dengan adanya teknologi cangih seperti android tersebut. 
            Islam memiliki strategi dalam menghadapi segala persoalan yang terjadi pada era 4.0 ini. Perkembangan dan kemajuan merupakan sunnatullah yang harus diapresiasi dengan hal possitif. Lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dengan ditandai munculnya teknologi canggih adalah merupakan sunnatullah. bahkan banyak ayat Alquran yang memberikan rekomendasi terhadap umat Islam untuk selalui mempelajari ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, perkembangan teknologi saat ini merupakan hasil dari pada kinerja otak manusia yang diciptakan oleh Allah. Manusia yang baik itu adlah manusia yang dapat menggunakan akalnya demi kemaslahatan umat manusia. Saudara para pembaca, strategi lembaga pendidikan Islam seperti harus memiliki sikap: percaya diri (optimis), sungguh-sungguh, belajar secara kaffah tidak hanya baca kitab kuning namun harus menerima kitab putih, menggunakan akal sebagai alat untuk mengenal Allah melalui ciptaan-Nya. Selain dari strategi tersebut, maka santri harus banyak membaca dan melihat perkembangan secara terus menerus jangan alergi terhadap perkembangan teknologi. 

Dengan demikian, kata kunci terakhir yang harus kita ingat adalah bahwa Islam merupakan agama yang di dalamnya ada aturan yang berlaku dinamis, ada paha dan dosa, ada surga dan neraka, ada perintah dan larangan atau dengan kata lain Islam merupakan aturan yang ditetapkan melalui Alquran dan sunnah begitu juga permasalahan saat ini yang tidak pernah terjadi di masa rasul juga dapat diselesaikan melalui istinbat hukum (ijtihad para ulama). Untuk itu, Islam tidak dikekang pada satu dimensi semata, namun diberikan ruang yang bebas namun terikat oleh nilai. 
Semoga bermanfaat.
Wallohul muwaffiq ilaa aqwamitthariq
wassalamu alaikum warohmatullohi wabaraaktuh.