Wednesday, September 16, 2020

KEBERUNTUNGAN SEORANG PENDIDIK

KEBERUNTUNGAN SEORANG PENDIDIK

Oleh: 
Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A
Dosen PAI FTIK IAIN Padangsidimpuan


        Pendidik adalah orang yang menjadi tempat diterimanya berbagai ilmu. Terlepas ilmu untuk berbicara, ilmu untuk berhitung bahkan ilmu untuk memperoleh pengetahuan terkait dengan ajaran Islam. Akhir-akhir ini kita melihat betapa disayangkan telah terjadi penusukan terhadap salah seorang pendidik di Indonesia. Padahal seperti yang saya sampaikan di atas bahwa, pandainya kita berbicara,  membaca, berjalan, bahkan makan, minum, juga atas didikan seorang pendidik. Perhatian, terhadap pendidik sampai saat ini masih perlu untuk diperhatikan oleh semua pihak terlepas baik itu pemerintah, masyarakat umu harus mengerti tentang hal ini. Peristiwa penusukan terhadap salah seorang pendidik bahkan sebagai ulama kita yang rela untuk terus memberikan pendidikan Alquran telah diperlakukan dengan tidak wajar bahkan sangat disayangkan pihak yang terkait rela melalukan hal yang sangat menyedihkan ini. 
        Taukah kita bahwa upaya yang dilakukan oleh guru kita, pendidik kita, bahkan ulama kita telah diperlakukan dengan cara-cara yang tidak benar. padahal keihklasan mereka para guru, para pendidik dan para ulama tidak mengharapkan apapun dari peserta didiknya. Tapi, perlu diketahui bahwa suatu saat mereka akan memetik hasil dari segala usaha mereka di kemudian hari. Ilmu yang mereka ajarakan kiranya menjadi modal yang sangat penting dikala kita akan berurusan dengan Allah swt. Semua amal baiknya menjadi sesuatu keuntungan yang akan dipetik hasilnya di yaumil hisab. Jika mereka di dunia mendapatkan cacian, makian, bahkan perlakuan yang tidak manusia tapi mereka memperoleh keuntungan yang sangat banyak di akhirat. Atas kesabaran mereka, mereka akan harum setelah mereka sudah tiada. Seperti ungkapan dalam sebuah hadis  yang terkait dengan ilmu yang diajarkan akan memperoleh ganjaran yang sangat berharga meskipun mereka sudah tiada lagi". 
        Nah, untuk menjadi guru yang baik, pendidik yang baik sudah sepantasnya kita harus memiliki kesabaran yang sangat mendalam. Baik warga langit serta warga bumi akan menghargai para pemiliki ilmu yang mengajarkan ilmunya dengan rasa ikhlas. Hal ini dapat kita lihat pada hadis Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh riwayat Ibnu Majah hadits nomor 223 yang artinya: "Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Baramngsiapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak.”.

        
        Hadis di atas telah memberikan sebuah gambaran bagi kita, betapa pentingnya meniru sikap seorang pendidika yang sabar. Kelebihan mereka tentunya disambut baik oleh para penghuni langit, maupun bumi. Kelebihan guru yang ikhlas (ulama) melebih ahli ibadah yang selama ini mereka anggap sudah aman ternyata masih dibawa dari para ulama. Eksistensi ulama juga saat ini telah digambarkan Nabi SAW untuk menjadi pewaris Nabi. Mari kita meniru sikap dan tingkah laku seorang ulama. Jangan pernah, menganggap ulama itu sebagai orang yang terbelakang, membiarkan begitu saja tanpa menghaormati posisi mereka. Generasi masa depan umat juga berada pada didikan para alim ulama baik yang ada di daerah terpencil, namun mereka sangat besar di hadapan Allah. Mari kita terus berupaya menjadikan ulama sebagai sosok panutan dalam kehidupan kita. Semoga bermanfaat. Wallohu A'lam bishshawab.