Friday, March 25, 2022

TIGA AMALAN TERBAIK DI DUNIA

 Tiga Amalan Terbaik di Dunia



Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A

Puji dan syukur mari kita ucapkan kepada Allah swt yang banyak memberikan kita nikmat, salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada buah hati Aminah Putra Abdullah, yakni kepada Nabi Muhammad Saw yang kita harapkan syafaatnya di kemdian hari. Jamaah salat jumat yang insya Allah dirahmati Allah. Mari kita bertaqwa kepada Allah. Sesungguhnya Allah telah mengatakan sebaik baik bekal adalah taqwa. Untuk itu, kehidupan yang kekal itu adalah akhirat dan sebaik-baik bekal untuk kehidupan akhirat hanyalah taqwa kepada Allah swt. Taqwa dalam arti berusaha mengerjakan perintah-Nya serta menjauhi segala apa yang dilarangnya.

Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Inilah realitas kehidupan. Untuk itu hadirin yang dimuliakan Allah, jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup, karena hidup kita hanya sebentar saja. Oleh karena itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Paling tidak ada 3 amalan yang harus kita upayakan dalam kehidupan kita sehari hari. Tiga amalan baik tersebut adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar. Pertama: Istiqomah yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah.

Rasulullah saw bersabda: “Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab: ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah’.” (HR. Muslim).

Dari hadis di atas maka Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Terkadang ujian hidup sangat banyak, ada kalanya kita dihadapkan pada persoalan hidup: ekonomi rumah tangga yang tidak menentu, sikap dan tingkah laku anak yang sangat mengganngu, serta banyak godaan lainnya. Meskipun demikian maka, jangan sampai ibadah kita redup, kantong kering atau tebal tetap bertawakkal kepada Allah, dicaci dipuji kita harus bersabar, sekalipun kita memiliki fasilitas kenikmatan, jangan sampai kita tergoda untuk melakukan kemaksiatan. Karena sesungguhnya orang seperti itulah yang dipuji Allah Swt. dalam Al-Qur'an surat Fushshilat ayat 30:

 

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30)

2. Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. 

Maka seorang muslim yang benar, selalu berpikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari).

Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit.

Akan tetapi, ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda:

Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. (HR. Baihaqi dari Jabir).

Sabda Nabi Muhammad SAW ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendaknya tanpa mengindahkan etika agama. 

Para pakar barangkali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.

Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas)

3. Istighfar yaitu selalu introspeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izati.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa.

Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati.

Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. 

Saatnya kita introspeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah.

Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas

Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan. Akan tetapi ada kalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. 

Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat.

Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam, kepada kaumnya:

“Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud:52)

Jamaah yang dimuliakan Allah

Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan Tiga amalan di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.

Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan dengan keimanan dan rahmat-Nya yang melimpah. Amin

 

 

 

RPS HADIS-HADIS PENDIDIKAN ISLAM PRODI PIAUD TAHUN2022

SILABUS DAN SAP HADIS-HADIS PENDIDIKAN

    

    

 


 

Oleh:

Dr. Muhammad Roihan Daulay, MA.

 

                                                                                                  

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAIN

PADANGSIDIMPUAN

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PADANGSIDIMPUAN

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Alamat:  Jln. Imam Bonjol Km. 4,5 Tel. (0634) 22080 Fax. 24022 Sihitang Padangsidimpuan 22733

 

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PRODI.          : PENDIDIKAN ISLAN ANAK USIA DINI

Mata Kuliah    : HADIS-HADIS PENDIDIKAN

Kode MK        : 2326402

Beban SKS     : 2 SKS.

Semester         : IV / PIAUD

Nama Dosen   : Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A

Email               : daulaymuhammadroihan@gmail.com

 

A.      DESKRIPSI MATA KULIAH.

Mata kuliah hadis-hadis  pendidikan diprogramkan untuk para mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keterampilan menafsirkan sekaligus memberikan pemahaman kepada para mahasiswa tentang tiga tema sentral pendidikan dalam perspektif hadis, yaitu dasar pendidikan Islam, komponen pendidikan Islam, dan pusat pendidikan Islam.

Tema dasar pendidikan Islam dibahas dengan topik hadis mencari jodoh, hadis tentang mendatangi istri, hadis tentaang akiqah dan menabalkan nama,  hadis tentang talqin mait dan sebagainya. Secara umum kewajiban belajar-mengajar; komponen pendidikan Islam menunjuk pada aspek-aspek yang menjadi inti kajian pendidikan dalam perspektif Hadis yang mencakup tujuan pendidikan, pendidik/guru, peserta didik/murid, materi pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan, dan evaluasi pendidikan dan pusat pendidikan Islam menunjuk pada tempat atau kondisi yang memungkinkan terjadi proses pendidikan, yang mencakup keluarga, sekolah, masjid atau tempat ibadah, dan masyarakat atau lingkungan sosial dan lain sebagainya.

Tema-tema tersebut di atas merupakan aspek-aspek pokok dalam suatu sistem pendidikan. Pandangan hadis tentang tema-tema tersebut menjadi acuan yang sangat penting dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan sistem  pendidikan Islam. Oleh sebab itu, sebagai calon pendidik/guru, para mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan  disyaratkan untuk memahami pesan-pesan dan ajaran-ajaran hadis mengenai  tema-tema tersebut. Intinya, mata kuliah ini membahas tentang tinjauan hadis-hadis pendidikan secara tekstual, kontekstual dan temporal terkait dengan teori dan konsep pendidikan Islam dalam perspektif riwayat hadis Nabi SAW.  dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia yang berbasis Islam modern beradab

.

B.      RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER.

No.

Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Aktivitas Kegiatan

Alokasi Waktu

Kriteria Penilaian

Sumber/ Referensi

1

Mahasiswa mampu memahami norma akademik & RPS.

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengikuti norma akademik, RPS dan kesepakatan kelas.

·    Pengantar Perkuliahan

·    Kontrak Perkuliahan

·    RPS

·      Ceramah

·      Diskusi

·      Tanya Jawab

 

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa

·     Respon Mahasiswa

·    Silabus

·    RPS

·    Kontrak Perkuliahan

2

Mahasiswa dapat menjelaskan Hadis-hadis tentang Dasar-dasar Pendidikan

Setelah mengikuti perkuliahan ini daharapkan:

1.    mahasiswa  dapat menjelaskan hadis-hadis tentang dasar-dasar pendidikan..

2.    mahasiswa dapat menunjukkan hadis-hadis yang berkenaan dengan dasar-dasar pendidikan.

3.    Mahasiswa dapat menganalisis dasar-dasar pendidikan.

·      Hadis-hadis tentang Dasar-dasar Pendidikan

·    Ceramah Dosen

·    Diskusi

·    Tanya Jawab

2 x 50 menit

·    Absensi Mahasiswa

·    Respon Mahasiswa

·         Fathurrahman, Ihtishar Mushthalahu‘l Hadis (Bandung: PT al-Ma‘arif, 1991), h. 6.

·         Muhammad ibn Abdul Hafidh Suwaid, Cara Nabi Mendidik Anak (Jakarta: AlI‘tishom Cahaya Umat, 2006), h. 9.

3

Mendeskripsikan Sistem Pendidikan Islam dalam Hadis

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat menjelaskan sistem pendidikan nasional dalam hadis.

2.    Mahasiswa mampu menganalisis tentang sistem pendidikan nasional dalam hadis..

·       Sistem Pendidikan Islam dalam Hadis

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa).

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan

·      Memberikan penjelasan.

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan.

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa

·     Respon Mahasiswa

·         Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 9.

·         Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), h. 94.

·         Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam Paradigma Humanisme Teosentris (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 28-29.

·         Referensi lain yang relevan.

4

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Tujuan Pendidikan Islam.

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat membedakan antara tujuan pendidikan Islam dengan tujuan pendidikan nasional.

2.    Mahasiswa dapat menyebutkan perbenedaan tujuan pendidikan nasional dan pendidikan Islam.

3.    Mahasiswa mampu menganalisis secara kiritis tentang tujuan pendidikan nasional dan Islam.

 

·         Hadis-hadis tentang Tujuan Pendidikan Islam.

1. Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·        Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan.

2 x 50 menit

·   Absensi Mahasiswa.

·   Respon Mahasiswa.

·   Kualitas Makalah..

·      M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoristis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 11.

·      Muhammad Athiyah al-Abrasyi, al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Falasifatuha (Mesir: Isa al-Babi al-Halabi, 1975), h. 239

·         Syed Sajjad Husain dan Ali Ashraf, Krisis Pendidikan Islam, terj. Rahmani Astuti (Bandung: Risalah, 1986), h. 62.

·      Referensi lain yang relevan.

5

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Kurikulum Pendidikan Islam

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat menguraikan hadis-hadis tentang kurikulum pendidikan Islam.

2.    Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis kelebihan dan kekurangannya.

·       Hadis-hadis tentang Kurikulum Pendidikan Islam

2.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan.

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah.

·         Al-Rasyidin dan Samsul Rizal, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h.55

·      Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 478.

·       

·      Referensi lain yang relevan.

6

Mendeskripsikan Hadis Tentang Metode Pendidikan

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.     Mahasiswa dapat membandingkan hadis tentang metode pendidikan antara Islam dengan Barat.

2.    Mahasiswa mampu menganalisis kelebihan hadis tentang metode pendidikan Islam.

 

·       Hadis Tentang Metode Pendidikan

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan.

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa

·     Respon Mahasiswa

·      Kualitas Makalah

·      Qomari Anwar, Pendidikan Sebagai Karakter Budaya Bangsa (Jakarta: UHAMKA Press, 2003), h. 42.

·      Tayar Yusuf, Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), h. 2

·      Referensi lain yang relevan.

7

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Pendidik

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.     Mahasiswa dapat membandingkan pendidik dalam Islam dengan pendidik barat.

 

·       Hadis-hadis tentang Pendidik

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah

·         Maulana Alam al-Hajar, Adab al-Muta’allim wa al-Muta’allim (Beirut: Dar al-Manahil, 1985), h. 21-34

·         Referensi lain yang relevan.

8

UJIAN TENGAH SEMESTER

             9

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Lembaga Pendidikan.

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.     Mahasiswa dapat menguraikan secar jelas hadis-hadis tentang lembaga pendidikan

·       Hadis-hadis tentang Lembaga Pendidikan.

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah.

·      Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 99

·      UU. No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h. 8

·      Referensi lain yang relevan.

10

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Ilmu Kealaman

 

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.     Mahasiswa dapat menyebutkan hadis-hadis tentang Ilmu Kealaman.

 

 

 

·       Hadis-hadis tentang Ilmu Kealaman

 

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan.

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan.

 

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah

·      Abu Abdullah bin Muhammad Isma’il, Shahih Bukhari, juz 1 (Riyadh: Idarat al-Bahts al-Ilmiah, tt), h. 25..

·      Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h. 10.

·      Zaghul An-Nazar, Pembuktian Sains dalam Sunnah, terj. Zainal Abidin dan Syakirun Ni’am (Jakarta: Amzah, 2006), h. 5.

·      Fatul Bari, juz 20 h.489 lihat juga di Syarah an-Nawawi ala Muslim, juz 9, h. 167; http://www. Al-Islam.com, 1995).

·      Referensi lain yang relevan.

11

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Ilmu Sosial

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat menguraikan tentang hadis-hadis tentang ilmu sosial.

·       Hadis-hadis tentang Ilmu Sosial

 

1.  Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·        Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah

·         Burhanuddin Salam, Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Renekacipta, 1997), h. 12.

·      A. Zaki Badawi, A Dictionary of The Sosial Sciences (Beirut: Maktabah Lubnan, 1978), h. 368.

·      Lihat Hadis Muslim, kitab Salam, hadis no. 4080; Tirmizi, kitab Perobatan, hadis no. 1989; Abu Daud, kitab Jual Beli, hadis no. 2965.

·      Referensi lain yang relevan.

12

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Ilmu Humaniora

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat menguraikan secara hadis-hadis tentang Ilmu Humaniora.

·       Hadis-hadis tentang Ilmu Humaniora

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah.

 

·      Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam..

·      Muhammad Syadid, Manhaj Tarbiyah (Jakarta: Rabbani Press, 2003), h. 130

·      Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial (Jakarta, Bumi Aksara, 2007) h. 22

·      Tim UI, Semiotika Budaya, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (Jakarta: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI, Depok, 2004), h. 6-7.

·      Referensi lain yang relevan.

13

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Pendidikan Akal

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat menguraikan, menyebutkan dan menganalisis hadis-hadis tentang pendidikan akal.

 

 

·       Hadis-hadis tentang Pendidikan Akal

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah.

 

·         Lihat Nawir Yuslem, Sembilan Kitab induk Hadis (Jakarta: Hijri Pustaka Utama,2006), h. 161-163

·      Referensi lain yang relevan.

14

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Pendidikan Jasmani

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.    Mahasiswa dapat menguraikan hadis-hadis tentang pendidikan akhlak.

2.    Mahasiswa dapat menyebutkan hadis-hadis tentang pendidikan akhlak.

3.    Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis hadis-hadis tentang pendidikan akhlak..

 

·       Hadis-hadis tentang Pendidikan Akhlak

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah.

·         Lihat tabelnya dalam Baharuddin, Paradigma Psikologi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 117.

·      Muhaimin dan Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung: Trigenda Karya, 1993), h. 42.

·      Referensi lain yang relevan.

15

Mendeskripsikan Hadis-hadis tentang Pendidikan Tauhid

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan :

1.     Mahasiswa dapat menguraikan, menyebutkan, menganlisis hadis-hadis pendidikan tauhid.

 

 

·        Hadis-hadis tentang Pendidikan Tauhid

1.   Kegiatan Awal

·      Pengantar Perkuliahan (Mengucapkan basmalah, apersepsi, mengabsen mahasiswa)

2. Kegiatan Inti

·      Mahasiswa mempresentasikan makalah.

·      Diskusi dan tanya jawab terhadap materi yang dipresentasikan.

·      Memberikan penjelasan

3. Kegiatan Akhir.

·      Merangkum dan menyimpulkan materi perkuliahan

2 x 50 menit

·     Absensi Mahasiswa.

·     Respon Mahasiswa.

·     Kualitas Makalah. 

 

·      Abdul Aziz Dahlan, dkk., Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ikhtiar Baru van Hoeve, 2005), jilid 7, h. 106.

·      Referensi lain yang relevan.

 

16.

UJIAN AKHIR SEMESTER

                                

 

 

Dosen Pengampu,                                                                                                                                     Diperiksa

                                                                                                                                                                                    Ka. Prodi Pendidikan Agama Islam. 

 

 

              

 

Dr. Muhammad Roihan Daulay, M. A.

NIDN. 2027098302                                                                                                                                                  Dr. Lis Yulianti Syarfrida Siregar, S.Psi., M.A

 NIP. 19801224200604 2 001                                                                                                                                                          

 

 

 

 

 

 

Ketua Penjaminan Mutu                                                                                                                       Disahkan Wakil Dekan

FTIK IAIN Padangsidimpuan                                                                                                              Bidang Akademik

 

 

 

 

Dr. Muhammad Roihan Daulay, M. A.                                                                                                      Dr. Ahmad Nizar Rangkuti, S.Si., M. Pd

NIDN.2027098302                                                                                                                                         NIP. 19800413 200604 1 002