Monday, July 27, 2020

TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT TAPANULI SELATAN



TRADISI PERNIKAHAN MASYARAKAT TAPANULI SELATAN



Oleh:
Dr. Muhammad Roihan Daulay, M.A

     PERNIKAHAN merupakan sutau peristiwa yang sangat sakal dalam masyarakat Tapanuli Selatan. Lihat saja semua disibukkan untuk dapat berhadir di acara pernikahan dengan catatan harus diundang oleh suhut (ahli bait). Ada yang unik pada proses pernikahan di Tapanuli Selatan. Keunikan itu ditandai dengan adanya keterlibatan antara Mora, Kahanggi dan Anak Boru. Biasanya Suhut yang akan mengadakan pesta ini tidaklah dapat sukses tanpa adanya keterlibatan pastak-pastak ni parhutaon. Mereka terdiri dari Raja, Hatobangon, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, termasuk Mora, kahanggi dan anak boru yang ada di daerah setempat.

Dokumentasi Makkobar Adat ni Boru

                Kegiatan ini menjadi sangat menarik karena setiap yang memberikan kata sambutan dari berbagai penyampai pesan semuanya menyampaikan rasa syukur Alhamdulillah karena telah mengikuti aturan agama dan aturan adat yangt terdapat pada daerah tersebut. Nah, menarik bukan semuanya memberikan ucapan doa dan selamat kepada kedua mempelai. Itu artinya kegiatan ini sangat relevan dengan budaya yang ada di Indonesia. Adat ini menjadi sangat berterima karena esensi yang disampaikan juga penuh dengan rasa kegembiraan atau dalam bahasa angkola disebut dengan job roha. 
                Selain itu, acara pernikahan ini merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam seumur hidup. Sehingga nasehat demi nasehat pun tidak putus disampaikan baik dari kedua orang tua maupun semua elemen masyarakat yang menyaksikan kegiatan pernikahan tersebut. Acara resepsi pernikahan ini terkadang dapat dibarengi dengan bentuk hiburan dalam menghibur siapa saja yang datang. Namun yang menjadi poin utama dalam hal ini tentunya ahli bait atau penyelenggara pesta tersebut masih tetap mendahulukan qasidah yang modern, lagu-lagu yang bernafaskan Islam. Nah setelah acara tersebut berlalu, biasanya orang tua perempuan akan menyerahkan sepenuhnya putrinya kepada Berenya dengan penuh rasa sedih atas beralihnya tanggung jawab dari ayah kepada suami perempuan tersebut. Hal inilah yangt menjadi sakral dalam proses pernikahan di Tapanuli Selatan. 
                Kegiatan selanjutnya biasanya selain dari hal di atas, kegiatan berfose juga digelar pada acara pernikahan. Hal ini seperti terlihat pada foto bersama di bawah, di mana pengantin dan semua kaum famili yang berdatangan akan berfoto bersama sebagai bukti kebahagian yang akan dikenang dimasa tua. 








Foto Bersama


Labels: